Kamis, 06 Juni 2013

Penganta Filsafat Manusia


PENGANTAR FILSAFAT MANUSIA

Pengertian Filsafat Manusia
Menurut Abidin (2007/3), Filsafat Manusia adalah bagian integral dari system filsafat, yang secara spesifik menyoroti hakikat atau esensi manusia. Pada intinya Filsafat Manusia adalah ilmu filsafat yang membahas tentang esensi manusia yang mencakup semua dimensi diri manusia. Maksud dari semua dimensi ialah membahas tentang fisik manusia, mental manusia, hakikat manusia, kedudukan manusia, tujuan asasi hidup manusia, apa yang harus dilakukan manusia dalam hidup, dll.
Subjek/Objek Filsafat Manusia
            Subjek adalah seseorang yang berfikir atau memikirkan hakekat sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam. Seperti halnya pengetahuan, maka filsafat_pun (sudut pandangnya) ada berapa objek yang dikaji oleh filsafat.
a.       Objek material yaitu segala sesuatu yang realitas
·         Ada yang harus ada, disebut dengan absoluth?mutlak yaitu Tuhan Pencipta.
·         Ada yang harus tidak ada, disebut dengan yang tidak mutlak, ada yang relatif (nisby), bersifat tidak kekal yaitu ada yang diciptakan oleh Tuhan ada yang mutlak (Tuhan Pencipta)
b.      Objek Formal atau Sudut Pandangan
            Filsafat itu dapat dikatakan bersifat non_pragmentaris, kerena filsafat mencari pengertian reralitas secara luas dan mendalam.  Sebagai konsekuensi pemikiran ini, maka seluruh pengalaman-pengalaman manusia dalam semua instansi yaitu etika, estetika, teknik, ekonomi, sosial, budaya, religius dan lain-lain haruslah dibawa kepada filsafat dalam pengertian realita.
            Menurut  Prof.DR.M.J. Langeveld “...bahwaq hakikat filsafat itu berpangkal pada pemikiran keseluruhan sarwa sekalian secara radikal dan menurut sistem...”
Metode Filsafat Manusia
Metode Kritis
            Melakukan kegiatan kritis dari pendapat para filusuf tentang manusia. Biasanya dengan metode ini tidak membawa ke arah pemahaman yang benar-benar positif.

Metode Analitika Bahasa
            Bertitik tolak pada penggunaan bahasa sehari-hari dengan menyelidiki hubungan bahasa dengan pikiran, dan kegunaan bahasa dalam ilmu pengetahuan dan filsafat.

Metode Fenomenologi
            Metode ini berusaha untuk menemukan kembali pengalaman asli dan fundamental melalui beberapa langkah, yaitu, fenomena hanya diselidiki sejauh disadari secara langsung, dan fenomena diselidiki sejauh merupakan bagian dari dunia yang dihidupi sebagai keseluruhan.


Metode Sintesis
Mensintesiskan pengalaman dan pengetahuan kedalam satu visi. Contohnya, filsaafat Bergson tentang “elan vital”, fisafat Hegel tentang “roh”, filsafat Schopenhauer tentang  “kehendak”

Metode Refleksi
Mempertanyakan esensi sesuatu hal serta proses self –understanding berdasarkan pada totalitas gejala dan kejadian manusia yang direnungkannya. Tampak dari pemikiran Descartes, Kant, Sartre, dsb.

Tujuan Filsafat Manusia
  1. Memelajari Filsafat Manusia untuk mendapatkan Hakekat Manusia
  2. Memelajari Filsafat Manusia untuk mendapatkan Fungsi dari keberadaan manusia di dunia.
  3. Mengetahui apa dan siapa manusia secara menyeluruh
  4. Mencari jawab siapa sesunguhnya manusia
  5. Memahami  kompleksitas manusia
  6. Memahami diri dalam  konsep menyeluruh yang pada gilirannya memudahkan menjalani kehidupan, mengambil makna dari setiap peristiwa.








Sesungguhnya
Setiap orang yang
Kita jumpai
Adalah bagian
Dari cara_Nya
Mendidik kita
Aa_Gym


JAktualisasikan diri optimalkan potensiJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar